Halaman

    Social Items

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memiliki wacana menerapkan sistem full day school untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), di sekolah negeri maupun swasta. Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menunggu kajian dari wacana tersebut. 

“Ini kan baru diusulkan, nanti dipelajari saja. Tunggu kajian saja,” kata Ahok dikutip DapodikID dari BeritaSatu.

Ahok mengatakan bahwa akan sulit untuk bisa membandingkan sekolah yang berbeda-beda antara sekolah negeri, swasta, dan internasional. Bahkan dia tak mempermasalahkan jika wacana itu diterapkan. Kesulitan penerapan sekolah itu akan ditemui ketika diberlakukan pada sekolah yang memiliki dua waktu, yakni sekolah pagi dan siang.

"Saya enggak tahu. Anak saya sih sekolah sampai sore, makanya kami enggak tahu masing-masing," kata Basuki.

"Makanya susah bandingin sekolah-sekolah. Saya sekolah di kampung, enggak ada les, jam 12 sudah masuk hutan terus pulang, berenang," kata Basuki. 

Bukan hanya itu saja, sekolah-sekolah yang ada di dalam wilayah kampung punya tradisi dan budaya yang cukup berbeda dengan sekolah yang berada di wilayah kota.

“Nanti kita bisa berdebat. Bisa macam-macam, kalau jamnya sampai begitu panjang, itu anak mesti dikasih makan tidak? Kalau yang tidak punya uang bagaimana? Kasihan kan,” terangnya.

Mendikbud sebelumnya mengatakan, program itu direncakan agar anak tidak sendiri sepulang sekolah ketika orangtua mereka masih bekerja.

"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari kerja," kata Mendikbud.

Menurutnya, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah sampai dijemput orangtuanya seusai jam kerja dan bisa pulang bersama-sama orangtua mereka sehingga ketika berada di rumah mereka tetap dalam pengawasan orangtua.

Untuk aktivitas lain misalnya mengaji bagi yang beragama Islam, Muhadjir menambahkan pihak sekolah bisa memanggil guru mengaji atau ustaz dengan latar belakang dan rekam jejak yang sudah diketahui. Jika mengaji di luar, mereka dikhawatirkan akan diajari hal-hal yang menyimpang.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan atau share kepada yang lain. Terima kasih.

Full Day School, Ahok: Anak yang Tak Punya Uang Gimana Makannya? Kasihan Kan!

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memiliki wacana menerapkan sistem full day school untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), di sekolah negeri maupun swasta. Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menunggu kajian dari wacana tersebut. 

“Ini kan baru diusulkan, nanti dipelajari saja. Tunggu kajian saja,” kata Ahok dikutip DapodikID dari BeritaSatu.

Ahok mengatakan bahwa akan sulit untuk bisa membandingkan sekolah yang berbeda-beda antara sekolah negeri, swasta, dan internasional. Bahkan dia tak mempermasalahkan jika wacana itu diterapkan. Kesulitan penerapan sekolah itu akan ditemui ketika diberlakukan pada sekolah yang memiliki dua waktu, yakni sekolah pagi dan siang.

"Saya enggak tahu. Anak saya sih sekolah sampai sore, makanya kami enggak tahu masing-masing," kata Basuki.

"Makanya susah bandingin sekolah-sekolah. Saya sekolah di kampung, enggak ada les, jam 12 sudah masuk hutan terus pulang, berenang," kata Basuki. 

Bukan hanya itu saja, sekolah-sekolah yang ada di dalam wilayah kampung punya tradisi dan budaya yang cukup berbeda dengan sekolah yang berada di wilayah kota.

“Nanti kita bisa berdebat. Bisa macam-macam, kalau jamnya sampai begitu panjang, itu anak mesti dikasih makan tidak? Kalau yang tidak punya uang bagaimana? Kasihan kan,” terangnya.

Mendikbud sebelumnya mengatakan, program itu direncakan agar anak tidak sendiri sepulang sekolah ketika orangtua mereka masih bekerja.

"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari kerja," kata Mendikbud.

Menurutnya, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah sampai dijemput orangtuanya seusai jam kerja dan bisa pulang bersama-sama orangtua mereka sehingga ketika berada di rumah mereka tetap dalam pengawasan orangtua.

Untuk aktivitas lain misalnya mengaji bagi yang beragama Islam, Muhadjir menambahkan pihak sekolah bisa memanggil guru mengaji atau ustaz dengan latar belakang dan rekam jejak yang sudah diketahui. Jika mengaji di luar, mereka dikhawatirkan akan diajari hal-hal yang menyimpang.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan atau share kepada yang lain. Terima kasih.

No comments